Pages

Subscribe:

Jumat, 16 September 2011

Tugas Analisa Sistem Informasi - 01

Tugas : Tugas ASI-01
Nama  : Refi Zulkarami
NIM      : 104.1010.0121 
Transaction Processing System (TPS)

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komputer secara manual.


Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.


Beberapa jenis subsistem yang ada pasa TPS ialah :
  • Payroll : pembayaran upah / gaji karyawan.
  • Order Entry / order processing : mencatat pembelian untuk konsumen.
  • Invoicing : menghasilkan faktur.
  • Inventory : mengelola barang supaya selalu tersedia.
  • Shipping : menyerahkan barang dari perusahaan sampai diterima oleh konsumen.
  • Accounts receivable : mengelola file konsumen & menyerahkan tagihan ke konsumen.
  • Purchasing : mengkoordinasi pembelian barang kepada konsumen.
  • Receiving : menerima barang dari pemasok/supplier pengembalian barang (retur) dari konsume.
  • Account Payable : mengelola pembayaran tagihan kepada pemasok / supplier.
  • General Ledger : mengikat subsistem diatas menjadi satu & menghasilkan satu lapora.


Office Automation System (OAS)
Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan  organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail, email, dan video confrencing.


Knowledge Work System (KWS)  
Knowledge Work System (KWS)   mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.


Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.

Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.



Decision Support System (DSS)

Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.

Expert Sistem (ES)
Program kompuer yang di rancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar (human expert).
Seorang pakar/ahli (human expert) adalah seorang yang memilki kemampuan pemahaman yang superior dari suatu masalah.
·         Sistem Pakar adalah salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu domain pengetahuan tertentu.
·         Persoalan yang dipecahkan dalam Sistem Pakar adalah bagaimana cara menyusun aturan yang terdiri atas beberapa premis dan konklusi dari fakta-fakta yang tersedia, sehingga dihasilkan suatu solusi, dengan menggunakan mesin inferensi sebagai alat bantu.
·         Tools perangkat lunak yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasaan pengetahuan untuk memasukan himpunan aturan pada basis pengetahuan, dan diperolehnya suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada.

Human Expert VS Expert System





Bagian – bagian Expert System

Sistem Pakar secara umum terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

·         Knowledge Base = berisi informasi data,aturan (rule), relasi antara data dan autran pengambilan kesimpulan.
·         Inference Engine = berfungsi menganalisa data yang ada dan menarik kesimpulan berdasarkan aturan yang ada.
·         User Interface = berfungsi sebagai alat atau media komunikasi antara pemakai (user) dengan program.

3 Pemain utama dalam suatu proyek sistem pakar adalah:
- Domain Expert
- Knowledge engineer
- End

Domain expert
Definisi : orang yang memiliki ketrampilan ( skill) dan pengetahuan (knowledge) untuk menyelesaikan masalah khusus dengan cara-cara yang superior dibanding orang kebanyakan.

Knowledge Engineer
Definisi : orang yang melakukan proses disain, mengembangkan dan menguji suatu sistem pakar.

End-User
- Dapat membantu mendefinisikan spesifikasi interface.
- Dapat membantu proses akuisisi pengetahuan.
- Dapat membantu proses pengembangan system.



Group Decision Support System (GDSS) dan Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS)

Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok vokal, dan pembuatan keputusan 'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut 'groupware' untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.


Executive Support System  (ESS)

Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem -problem strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.



DAFTAR PUSTAKA :





0 komentar:

Posting Komentar